Show simple item record

dc.contributor.authorDeva Fidia Ningsih
dc.date.accessioned2013-12-24T03:19:53Z
dc.date.available2013-12-24T03:19:53Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM041810301090
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12069
dc.description.abstractPerkembangan IPTEK sekarang ini telah menuju pada segala sesuatu yang serba praktis dan mudah serta ditunjang oleh manfaatnya yang besar. Berdasarkan prediksi yang diharapkan mengalami perkembangan pesat adalah teknologi sensor. Teknologi sensor yang juga banyak digeluti oleh para peneliti di bidang sensor adalah sensor yang berdasarkan metal oksida atau semikonduktor. Teknologi yang memanfaatkan keunggulan sifat semikonduktor suatu bahan merupakan teknologi yang cukup menjanjikan bagi masa depan mengingat harganya yang murah, bentuknya yang lebih kecil, lebih tahan lama dan kemampuan konduktifitas dari semikonduktor yang dapat berubah-ubah. Sensor gas dengan menggunakan bahan dasar WO dibuat untuk mendeteksi gas dengan kesensitifan yang lebih baik dibandingkan yang lain berdasarkan sifat fisik maupun kimianya. Proses kimia yang digunakan untuk mendapatkan struktur kristal WO 3 vii 3 yang berukuran nanopartikel adalah dengan metode sol-gel lapis tipis. Metode ini diharapkan akan menghasilkan bahan sensor yang relatif sangat sensitif untuk mendeteksi adanya gas. Pelarut yang digunakan adalah polietilenglikol Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat bahan sensor WO yang sensitif terhadap gas alkohol, menentukan panjang plat WO yang paling sensitif terhadap gas alkohol, dan menentukan temperatur optimum yang digunakan pada proses pengujian bahan sensor WO 3 3 . Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Instrumen Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, kolom kromatografi cair, hotplate, 3 pengaduk magnetik, pipet mohr, pipet tetes, ball pipet, multimeter, botol kecil, bekker glass, oven, labu ukur, kapas,biuret, spatula, pengaduk, tisu. Bahan yang dibutuhkan adalah Na 2 WO 4 .2H O, HCl Pa, HCl 2M, resin penukar ion, aquades, PEG 10000 2 Pada penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap penting yaitu pertama proses pembentukan sol. Pada proses ini sampel H WO ditetesi HCl untuk terbentuknya sol, disinilah proses koloid terbentuk. Koloid inilah yang menunjukkan terbentuknya sol. Tahap kedua adalah proses pembentukan gel. Proses pembentukan ini dilakukan dengan melarutkan sampel dengan PEG yang kemudian dipanaskan hingga terbentuk gel. Pemanasan dilakukan pada temperatur 80 O 4 C secara pelan-pelan. Tahap ketiga adalah kalsinasi, dimana pada proses ini dilakukan pemanasan secara bertahap dalam oven hampa udara. Proses kalsinasi dilakukan untuk menghilangkan pelarut dari sampel, sehingga sampel akan menjadi sampel yang murni WO . Kemudian sampel diuji kesensitifannya terhadap keberadaan gas alkohol. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kristal WO 3 3 yang berhasil dibuat sebagai bahan sensor gas memiliki sifat yang sensitif terhadap keberadaan gas alkohol yang dapat dilihat dari menurunnya nilai resistansi pada kristal WO ketika mengoksidasi keberadaan gas alkohol. Dari proses pengujian bahan sensor dengan menggunakan alkohol, dapat disimpulkan bahwa panjang plat WO mempengaruhi besarnya resistansi yang dihasilkan. Panjang plat optimum adalah plat dengan ukuran 1x2 cm, dengan jarak elektroda 0,6 cm dan temperatur optimum pada 185 C. Temperatur mempengaruhi nilai resistansi, semakin tinggi temperatur, resistansinya semakin menurun. Temperatur optimum yang digunakan pada proses pengujian sampel adalah ± 150-200 o C.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041810301090;
dc.subjectSENSOR ALKOHOL, PELARUT PEG 10000en_US
dc.titleOPTIMALISASI PANJANG PLAT WO SEBAGAI SENSOR ALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT PEG 10000en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record