Show simple item record

dc.contributor.authorPanca Martha Handayani
dc.date.accessioned2013-12-24T02:46:07Z
dc.date.available2013-12-24T02:46:07Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM070910301139
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11965
dc.description.abstractMasalah anak punk yang disebut-sebut terkenal dengan anak roker merupakan masalah sosial yang berada ditengah-tengah kehidupan masyarakat Jember dan perlu untuk segera diatasi karena banyak menimbulkan kerugian dan keresahan bagi masyarakat. Keberadaannya juga kurang mendapatkan penerimaan dan perhatian yang baik dari masyarakat, padahal jumlahnya semakin hari semakin meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi keberadaan anak punk tersebut, baik melalui penangkapan maupun penahanan, namun keberadaannya tetap tidak berkurang secara signifikan, bahkan semakin bertambah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis tentang motivasi yang mendasari seorang anak memutuskan masuk menjadi anggota komunitas punk. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi seorang anak memilih masuk dalam komunitas tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi yang dipilih adalah Kawasan kampus Universitas Jember, dengan alasan dilokasi tersebut terdapat banyak anak-anak punk yang masih aktif. Penentuan informan menggunakan metode Purposive terhadap tiga informan pokok, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indept interview) dan menggunakan observasi secara terang terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation) dan keabsahan data diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi anak masuk dalam komunitas punk terbagi menjadi dua yaitu motivasi yang disebabkan dari faktor internal dan motivasi yang disebabkan dari faktor eksternal, motivasi yang bersifat yang disebabkan dari faktor internal (suatu dorongan yang datangnya dari dalam diri kita sendiri): diantaranya adalah : 1.Keinginan Beraktifitas dijalanan yaitu kebiasaan seorang anak yang lebih suka berada dijalanan bersama teman-teman dari komunitas punknya daripada berada dirumah,2.Pelampiasan rasa kecewa yaitu karena komunitas punk merasa tidak nyaman terhadap aturan-aturan yang mengikat namun tidak sesuai dengan keinginan mereka, 3.Ingin mencari perhatian atau mencari sensasi, dalam hal ini perilaku menyimpang yang dilakukan oleh komunitas punk juga tidak terlepas dari kebutuhannya akan penghargaan dan kebutuhan mengaktualisasi diri, 4.Mencari suasana baru dan adanya rasa nyaman hal ini dikarenakan banyaknya orang tua yang jarang berada dirumah karena kesibukan mereka dalam bekerja sehingga kurangnya memberikan perhatian kepada keberadaan anak-anaknya, 5. Ingin mengaktualisasikan diri yang dimaksud dalam hal ini adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya, dalam diri setiap orang terpendam potensi kemampuan yang belum seluruhnya dikembangkan,6.Pandangan positif anak tersebut terhadap komunitas punk, punk merupakan sebuah keadaan atau profesi yang memerlukan keterampilan tertentu seperti kemampuan bermusik atau memainkan alat-alat musik yang ada, memerlukan mental yang kuat, dan juga memiliki kesenian yang dapat mereka manfaatkan untuk komunitas atau untuk mereka sendiri, terkadang mereka juga juga bisa membuka usaha yang mereka gunakan sebagai kesenangan mereka sendiri,7.Rasa solidaritas, yang dimaksud adalah rasa tolong menolong antara kelompok atau komunitas tersebut sangat identik dalam sebuah komunitas, sikap tolong menolong dan solidaritas yang tinggi akan membuat mereka semakin erat dan merasakan rasa persaudaraan yang semakin tinggi pula. Sedangkan motivasi yang disebabkan dari faktor eksternal (suatu dorongan yang berasal dari luar diri individu yang dapat menciptakan sebuah stimulant tertentu bagi individu untuk melakukan sesuatu): 1.Pengaruh dari lingkungan kelompok atau teman sebaya dalam hal ini yang dimaksud adalah seorang anak yang melarikan diri dari lingkungan keluarga karena anak tersebut merasa kurang nyaman dalam keluarganya atau karena anak tersebut sangat keadaannya sangat labil, 2.diajak untuk mengadakan perkumpulan dalam hal ini tak bisa dipungkiri bahwa berkumpul bersama dengan teman-teman sebayanya atau dengan teman-teman seperjuangannya termasuk salah satu kegiatan atau rutinitas mereka yang paling ditunggu-tunggu, apalagi jika anak tersebut menemukan kenyamanan yang belum pernah mereka dapatkan dalam lingkungan keluarganya. Saran dalam penelitian ini hendaknya para orang tua ataupun keluarga untuk dapat membimbing perilaku anak dengan pendekatan norma sosial dan norma agama yang berlaku supaya anak dapat menghindari perilaku yang menyimpang. Pada dasarnya kebersamaan dan pengawasan dari keluarga sangatlah penting peranannya bagi pertumbuhan seorang anak yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua dengan selayaknya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301139;
dc.subjectanak punken_US
dc.titleMotivasi Anak Memilih Menjadi Anggota Komunitas Punk (Studi Kasus pada 3 (Tiga) anak Anggota Komunitas Punk Di Sekitar Kampus Tegal Boto Kabupaten Jember )en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record