Show simple item record

dc.contributor.authorLintang Nurina
dc.date.accessioned2013-12-24T02:03:27Z
dc.date.available2013-12-24T02:03:27Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM071610101076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11841
dc.description.abstractBakteri merupakan organisme rongga mulut yang dapat mempunyai potensi patogen dan merusak jaringan rongga mulut, contohnya adalah jaringan periodontal. Prosentase bakteri periodontopatogen adalah bakteri anaerob (90%) dan bakteri gram negatif (75%). Bakteri gram negatif anaerob memiliki endotoksin biologi aktif atau lipopolisakarida (LPS) yang dapat menyebabkan aktivitas biologis sehingga terjadi keradangan. LPS dapat dideteksi pada plak dan permukaan akar gigi, serta berperan pada patogenesis penyakit periodontal. Fibroblas merupakan elemen seluler utama jaringan ikat gingiva yang dapat mensintesis serabut kolagen untuk kesembuhan luka. Berdasarkan hasil penelitian pada kultur sel fibroblas, LPS dapat menghambat pertumbuhan sebagian sel fibroblas gingiva. Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang bersifat menguntungkan bagi yang mengkonsumsinya melalui penyeimbangan mikroflora pencernaan. Bakteri probiotik mampu menstimulasi sistem imun antara lain meningkatkan fungsi fagositosis makrofag, NK cells, neutrofil, merangsang sekresi IgM dan meningkatkan produksi IgA, dengan hasil akhir meningkatkan produksi antibodi secara lokal maupun sistemik. Lactobacillus lebih umum digunakan sebagai probiotik sebab mudah didapat dan efektif dalam mencegah perlekatan bakteri patogen seperti Escheria coli pada sel epitel. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek pemberian bakteri probiotik Lactobacillus casei terhadap jumlah sel fibroblas gingiva tikus wistar jantan yang dipapar lipopolisakarida. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi dalam viii hal penggunaan bakteri probiotik Lactobacillus casei sebagai suatu alternatif penatalaksanaan dan pencegahan keparahan penyakit periodontal. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test control group design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 32 ekor tikus wistar jantan. Sampel tersebut mendapat 4 macam kelompok perlakuan. Kelompok I (8 ekor) merupakan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Kelompok II (8 ekor) merupakan kelompok perlakuan yang diberi induksi LPS selama 5 hari dan tidak diberi suntikan bakteri probiotik. Kelompok III (8 ekor) merupakan kelompok perlakuan yang diberi induksi LPS dan serta diberikan suntikan bakteri probiotik bersama-sama mulai awal selama 5 hari. Sedangkan kelompok IV (8 ekor) merupakan kelompok perlakuan yang diberi induksi LPS selama 5 hari kemudian dilanjutkan dengan suntikan bakteri probiotik selama 5 hari berikutnya. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji parametrik one way ANOVA dan dilanjutkan uji beda Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri probiotik L. casei dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas gingiva tikus wistar jantan yang dipapar LPS pada taraf uji 95%. Jumlah sel fibroblas pada perlakuan pemberian LPS dan L. casei secara bersamaan selama 5 hari didapatkan lebih tinggi daripada perlakuan pemberian LPS selama 5 hari dilanjutkan L. casei 5 hari berikutnya pada taraf uji 95%. Kesimpulannya terdapat efek pemberian bakteri probiotik L. casei, yaitu dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas yang dipapar LPS. Pemberian bakteri probiotik bersamaan dengan induksi LPS selama 5 hari lebih efektif daripada kelompok perlakuan yang diberi induksi LPS selama 5 hari kemudian dilanjutkan dengan suntikan bakteri probiotik selama 5 hari berikutnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101076;
dc.subjectBAKTERI PROBIOTIK Lactobacillus caseien_US
dc.titleEFEK PEMBERIAN BAKTERI PROBIOTIK Lactobacillus casei TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS GINGIVA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR LIPOPOLISAKARIDAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record