Show simple item record

dc.contributor.advisorJULIANTO, Didik Eko
dc.contributor.advisorKARYADI, Hari
dc.contributor.authorDAMANIK, Riza Gusnida
dc.date.accessioned2020-12-02T03:03:28Z
dc.date.available2020-12-02T03:03:28Z
dc.date.issued2020-06-29
dc.identifier.nimNIM160910202002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102306
dc.description.abstractPenyebaran teknologi informasi yang semakin pesat telah meningkatkan efisiensi industri pariwisata dan jasa akomodasi, operasi serta kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen. Melihat kondisi peluang yang baik dan dapat dimanfaatkan dalam bidang bisnis, maka banyak perusahaan yang berminat dalam melakukan usaha dalam bidang jasa penginapan dan mewujudkannya dengan mendirikan bermacam-macam hotel, mulai dari hotel mewah sampai penginapan yang biasa, sehingga menimbulkan persaingan antara hotel yang semakin ketat untuk mendapatkan konsumen atau pengunjung. Persaingan bisnis dalam bidang perhotelan yang tajam merupakan sebuah tantangan yang sulit bagi perusahaan perhotelan untuk tetap berada di dalam dunia pasar. Setiap perusahaan perhotelan selalu mengharapkan agar penjualan produknya selalu mengalami peningkatan dalam penjualannya, untuk meningkatkan penjualan tersebut, perusahaan perhotelan harus berusaha untuk memberikan nilai tambah atau value added yang berbeda terhadap produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen. Dalam pemenuhan keinginan konsumen dalam pasar sasaran membutuhkan unsur-unsur bauran pemasaran yang pada hakekatnya mengelola unsur-unsur marketing agar dapat mempengaruhi keputusan konsumen sehingga mampu menghasilkan ataupun menjual barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Tujuh unsur penting yang dikombinasikan menjadi bauran pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yaitu produk (product), tempat (place), promosi (promotion), manusia/orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process). Salah satu hotel yang memiliki nilai tambah yaitu hotel Dafam Lotus Jember yang merupakan Business hotel dan city hotel yang terletak ditengah kota Jember dan memiliki 131 jumlah kamar diatas lahan seluas 1.596m2 dan menyediakan fasilitas yang beragam. Peneliti memilih hotel tersebut karena dalam kawasan Jember Jawa Timur, hotel tersebut memiliki rate bintang empat dan termasuk salah satu hotel terbesar di wilayah Jember. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam implementasi bauran pemasaran adalah kepuasan konsumen karena dengan konsumen merasa puas maka perusahaan tersebut dapat dikatakan berhasil dan mampu bersaing di pasaran. Dalam penelitian ini peneliti juga mengamati tingkat keberhasilan perusahaan dalam mencapai kepuasan konsumen. Dalam penelitian ini penulis meneliti dan mengamati kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran. Berdasarkan dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian ini, maka tipe penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan key informan (informasi kunci) yang didasarkan pada subjek penelitian yang memahami tentang bauran pemasaran pada hotel tersebut. Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan informasi atau keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Jadi, subjek penelitian itu ialah sumber informasi yang digali untuk mengungkap fakta- fakta yang ada di lapanga sehingga dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan peneliti dan hasil penelitian akan lebih terarah. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah in-depth interview yang merupakan proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang sedang diwawancarai. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis domain dan analisi taksonomi. Berdasarkan deskripsi dan hasil pembahasan dapat dipahami bahwa implementasi bauran pemasaran jasa pada Hotel Dafam Lotus Jember dikelola secara efektif dan efesien. Terdapat dua periode yang dapat dipertimbangkan oleh pimpinan dalam menetapkan kebijakan bauran pemasaran yaitu saat ramai atau high season yaitu pada hari aktif dan sepia atau low season yaitu pada akhir pekan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKen_US
dc.subjectBauran Pemasaranen_US
dc.subjectJasa Perhotelanen_US
dc.subjectKepuasan Konsumenen_US
dc.titleImplementasi Bauran Pemasaran Jasa Perhotelan Dalam Meningkatkan Kepuasan Konsumen Pada Hotel Dafam Lotus Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiAdministrasi Bisnis
dc.identifier.kodeprodi0910202


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record