Show simple item record

dc.contributor.authorDITASARI, Aprillia
dc.date.accessioned2020-11-06T04:32:25Z
dc.date.available2020-11-06T04:32:25Z
dc.date.issued2020-04-26
dc.identifier.nim160810201127
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101740
dc.description.abstractUD. Jaya Sakti, merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan genteng beton, dimana pada perusahaan ini terdapat proses supply chain yaitu, distribusi barang dari supplier bahan baku lalu disimpan kedalam gudang bahan baku hingga terjadi proses pembuatan. Beberapa bulan terakhir perusahan mengalami masalah, setelah diteliti lebih lanjut permasalahan yang terjadi ada pada kegiatan internal. Pekerja seringkali kurang teliti pada proses pencampuran bahan baku sehingga menyebabkan lengket pada mesin pencetakan, ini mengakibatkan proses produksi menjadi terkendala dan membutuhkan tambahan waktu untuk membersihkan bekas lengket pada mesin. Hal ini perlu menjadi perhatian, seringnya terjadi kesalahan dalam proses tersebut tingkat ketepatan waktu dan pengiriman menjadi tidak sesuai, jika terus - menerus terjadi maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja perusahaan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif yang mengungkap suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya yang nantinya diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan cara pendekatan dengan studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode balanced scorecard yang melakukan pengukuran dengan menggunakan KPI (Key Performance Indicator) yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hasil perhitungan setiap KPI akan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan perusahaan. Tingkat pencapaian target atau kinerja supply chain dikelompokkan ke dalam beberapa kategori yaitu AAA, AA, A, BBB, BB, B, CCC, CC, dan C. Pengkategorian tersebut dilakukan dengan cara melakukan pembobotan dan penentuan skor menggunakan nilai rata-rata tertimbang KPI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa perspektif keuangan memiliki total nilai 87,5% sehingga termasuk dalam kondisi sangat sehat kategori AA. Pada perspektif pelanggan total nilai yang didapat adalah sebesar 37,5% sehingga termasuk dalam kondisi kurang sehat kategori B. Lalu pada perspektif proses bisnis internal dengan perolehan total nilai 75% sehingga termasuk dalam kondisi sehat kategori A. Dan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran memiliki total nilai 50% sehingga termasuk dalam kondisi kurang sehat kategori BBB. Berdasarkan dengan perolehan hasil kinerja total nilai dari keempat perspektif maka dapat disimpulkan bahwa kinerja supply chain UD. Jaya Sakti dengan skor 61,75% termasuk dalam kondisi kurang sehat kategori BBB. Artinya kinerja perusahaan masih harus diperbaiki agar perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya maka perusahaan harus mampu mengoptimalkan berbagai aspek perspektif sehingga nantinya akan mampu meningkatkan kinerja keseluruhannyaen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISen_US
dc.subjectSUPPLY CHAINen_US
dc.subjectBALANCED SCORECARD (BSC)en_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Supply Chain Menggunakan Pendekatan ..Balanced Scorecard (BSC) Pada UD. Jaya Sakti – ..Wuluhan Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiMANAJEMEN
dc.identifier.kodeprodi0810201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record