Show simple item record

dc.contributor.advisorKuswandi, Bambang
dc.contributor.advisorWulandari, Lestyo
dc.contributor.authorSYAHRIN, Nur Alfi
dc.date.accessioned2020-08-14T04:56:30Z
dc.date.available2020-08-14T04:56:30Z
dc.date.issued2019-09-12
dc.identifier.nimNIM 142210101044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100534
dc.description.abstractBuah Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan buah dari famili Bombaceae yang telah terkenal di Asia Tenggara sejak abad 7 Masehi dan termasuk lima komoditas unggulan produksi buah – buahan di Indonesia. Pada pasar swalayan, buah ini dijual dalam kemasan durian kupas dengan masa simpan 2 – 5 hari pada suhu kamar dan durian beku dengan masa simpan hingga 3 bulan atau lebih. Kelebihan kemasan durian kupas dan durian beku adalah mudah dibawa, praktis dan siap santap. Kelemahannya kemasan ini tidak dapat memberi informasi kesegaran. Kemasan cerdas dapat digunakan sebagai jawaban dari kelemahan tersebut dengan memanfaatkan indikator untuk berinteraksi dengan keadaan kesegaran durian. Keadaan kesegaran durian erat hubungannya dengan penuranan tingkat pH dimana segar (6,88 – 7,6) dan busuk (4,6). Indikator yang sesuai dengan trayek kesegaran buah durian adalah indikator dari ekstrak dekok kayu secang yang dapat berubah warna pada kondisi trayek pH dari durian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sensor dalam mendeteksi kesegaran buah durian (Durio zibethinus Murr.) kupas berbasis indikator alami ekstrak kayu secang (Caesalpania sappan L.). Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian berupa teknik imobilisasi dekok kayu secang dengan metode adsorbsi. Sampel yang digunakan adalah durian kupas dengan kondisi penyimpanan suhu ruang dan chiller. Hasil penelitian yang didapatkan dari dua kondisi penyimpanan dapat dilihat pada perubahan karakteristik kesegaran durian dan perubahan warna dari kertas sensor. Durian kupas pada penyimpanan suhu ruang mulai membusuk pada hari kedua penyimpanan dan kondisi oke pada hari pertama penyimpanan. Kondisi oke disertai perubahan warna kertas sensor dari merah keunguan menjadi merah agak jingga, sedangkan kondisi busuk adalah dari warna merah agak jingga menjadi kuning terang. Karakteristik kesegaran daging buah durian semakin menurun hingga pada kondisi busuk ini memiliki nilai pH 4,68, nilai kekerasan 7,4g/ 0,1 mm, dan nilai TPT 4,47 %Brix. Pada penyimpanan hari kelima di suhu chiller, durian kupas mulai membusuk dan kondisi oke pada hari ketiga penyimpanan. Perubahan warna kertas sensor sama seperti penyimpanan suhu ruang. Daging buah durian ini mengalami penurunan karakteristik kesegaran hingga pada kondisi busuk ini memiliki nilai pH 5,02, nilai kekerasan 5,4g/ 0,1 mm, dan nilai TPT 4,47 %Brix.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectSensoren_US
dc.subjectDurian (Durio zibethinus Murr.)en_US
dc.subjectEkstrak Kayu Secang (Caesalpania sappan L.)en_US
dc.titlePengembangan Sensor untuk Mendeteksi Kesegaran Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) Kupas Berbasis Indikator Alami Ekstrak Kayu Secang (Caesalpania sappan L.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiFarmasi
dc.identifier.kodeprodi2210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record