CSR-Hibah Pengabdian Lain-lainKoleksi Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat-Hibah Pengabdian Lain-lainhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/9612024-03-29T07:22:25Z2024-03-29T07:22:25ZIbM USAHA JAMUR TIRAMYhulia, Praptiningsihhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/579132014-07-02T02:03:51Z2014-07-02T00:00:00ZIbM USAHA JAMUR TIRAM
Yhulia, Praptiningsih
Kegiatan pengabdian masyarakat progran IbM dilaksanakan dengan dua mitra yaitu pengusaha jamur tiram UD. JJS dan SMA N 4 Jember. Produksi jamur tiram di UD. JJS agak rendah, berfluktuatif. Produk olahan yang dihasilkan hanya krispi dan kualitasnya masih kurang baik. Usaha jamur tiram di SMAN 4 Jember, akan direncanakan menjadi pelajaran Prakarya dalam kurikulum 2013 yang akan dikembangkan menjadi unit usaha kecil di sekolah tersebut. Mitra masih belum mengetahui teknologi penganekaragaman produk olahan jamur tiram, kurang memahami tentang manajemen produksi dan pemasaran serta analisis ekonomi.
Jamur tiram dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan seperti bakso, nugget, abon dan krispi. Produk olahan ini sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat, anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Pembuatan mudah dan memerlukan peralatan yang umumnya ada di rumah tangga.
Oleh karena itu diperlukan program kegiatan masyarakat yang meliputi pelatihan dan pendampingan pengaturan periode pembudidayaan produksi jamur tiram, alih teknologi dan pelatihan penganekaragaman produk olahan jamur tiram, serta analisis ekonomi, pendampingan pengemasan dan pelabelan serta pendampingan pengurusan ijin SPP-IRT; rancang bangun dan pengadaan spinner.
Berdasarkan pelatihan yang sudah dilakukan, peserta sudah dapat membuat produk olehan jamur tiram yaitu bakso, nugget, abon dan krispi, dengan sifat fisik dan sensoris baik. Berdasarkan analisis ekonomi, maka tingkat kelayakan usaha yang tinggi adalah pembuatan bakso dan nugget diikuti krispi dan abon. Pengaturan produksi jamur tiram agar tidak fluktuatif perlu dilakukan secara bertahap.
2014-07-02T00:00:00ZIPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA KERIPIK SINGKONG ANEKA RASAKusuma, Wulandarihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/579122014-07-02T01:59:02Z2014-07-02T00:00:00ZIPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA KERIPIK SINGKONG ANEKA RASA
Kusuma, Wulandari
Hasil yang dicapai dari kegiatan IbM usaha keripik singkong aneka rasa sebagai
berikut: (a) membuat teknologi mesin rajang multiguna (singkong, pisang kentang dan
sukun); (b) memperbaiki infrastruktur produksi keripik singkong aneka rasa; (c)
mengadakan pelatihan pemanfaatan teknologi mesin rajang multiguna dengan teknik
pengolahan yang efektif untuk meningkatkan stadarisasi spesifikasi dan mutu; (d)
mengadakan pelatihan dan pembinaan tentang gugus kendali mutu keripik singkong aneka
rasa sesuai standar mutu nasiona; dan (e) mengadakan pelatihan tentang manajemen,
seperti efisiensi pengelolaan usaha, perluasan peluang pasar keripik singkong aneka rasa.
Bentuk keluaran dari hasil kegiatan Ipteks bagi masyarakat kelompok usaha
keripik singkong terdiri dari: (a) menghasilkan produk keripik singkong rasa pedas,
balado, gurih, asin dan manis ukuran packing ΒΌ kg, 1/2 kg, 1 kg dan 2 kg yang diberi
label brand merk; dan (b) menghasilkan mesin Rajang Multiguna
Pelaku bisnis makanan ringan (keripik singkong) termasuk bisnis yang sederhana,
mudah, dan fleksibel dalam sisi permodalan, dalam arti-an dengan modal sedikit atau
besar pun bisnis ini bisa dimulai dan dijalankan. Dengan semakin banyaknya pelaku
dalam bisnis ini maka dapat disimpulkan: (a) semakin banyak pelaku pada bisnis keripik
singkong ini berarti semakin ketat dalam hal kompetisinya: (b) semakin banyak pelaku
bisnis keripik singkong berarti target market bisnis ini memang sangat luas dan masih
terbuka peluangnya: (c) keripik singkong merupakan makanan yang sudah familyer
dikalangan masyarakat tentu saja sudah banyak orang yang memproduksinya yang artinya
banyak pesaing dalam bisnis ini; (d) cara pemasaran juga penting untuk diperhatikan
karena ini yang mempengaruhi konsumen untuk memilih dan membelinya. Dengan rasa
yang enak ,kemasan yang menarik dan harga yang terjangkau tentu akan menjadi
pertimbangan konsumen untuk membeli.
2014-07-02T00:00:00ZIbM KELOMPOK POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISATTantin, Ermawatihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/579112014-07-02T01:56:35Z2014-07-02T00:00:00ZIbM KELOMPOK POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT
Tantin, Ermawati
Pembangunan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, juga untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Pembangunan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Derajat kesehatan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain penduduk, lingkungan perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan (Suwelo,1992).
Masalah kesehatan adalah masalah paling banyak yang dihadapi oleh lansia. Salah satu masalah kesehatan pada lansia adalah karies gigi dan periodontitis. Karies gigi (gigi berlubang) merupakan penyakit yang paling banyak terjadi. Selain itu berdasarkan penelitian menunjukkan 95% penderita bergigi dengan umur lebih 65 tahun mempunyai penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia membutuhkan perawatan periodontal (Astoeti, 2004).
Program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Kalisat dilaksanakan oleh 1 orang dokter gigi yang melayani 12 desa di kecamatan Kalisat. Data dari Puskesmas Kalisat tahun 2008 menunjukkan angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cukup tinggi sekitar 75 % dan penyakit periodontal menempati urutan kedua setelah karies gigi. Hal ini dikarenakan salah satunya program kesehatan gigi dan mulut belum termasuk di dalam kegiatan posyandu lansia. Posyandu lansia di wilayah Puskesmas Kalisat terbagi atas 12 posyandu, dimana tiap-tiap posyandu lansia memiliki 2 kader. Kegiatan posyandu lansia sampai saat ini hanya melayani pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan pengobatan yang lain yang bersifat ringan seperti diare, batuk dan demam.
Untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia khususnya masalah kesehatan gigi dan mulut, maka tim pengusul ingin membantu para lansia di wilayah kerja puskesmas Kalisat untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kelompok posyandu dengan cara memberikan pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut, pelatihan cara deteksi dini penyakit periodontal serta pembentukan kader kesehatan gigi dan mulut posyandu lansia. Tujuan jangka panjang program ini adalah terciptanya kesehatan jasmani para lansia baik dari segi kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulutnya.
2014-07-02T00:00:00ZIBM Panti Asuhan Putri Minimalisasi Ketergantungan Dukungan Donatur Melalui Produksi Susu KedelaiSUTARSIhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/579102023-11-21T03:16:23Z2014-07-02T00:00:00ZIBM Panti Asuhan Putri Minimalisasi Ketergantungan Dukungan Donatur Melalui Produksi Susu Kedelai
SUTARSI
Pada umumnya panti asuhan, panti asuhan putri juga masih menggantungkan
dana operasional (biaya pendidikan, papan, sandang, pangan serta pengelolaan) dari
bantuan Dinas Sosial dan para donatur. Namun demikian ada upaya yang baik dari
pihak pengelola untuk mengatasi ketergantungan tersebut, yaitu dengan cara
menjual susu kedelai yang dibeli dari produsen susu kedelai. Susu kedelai kemudian
dijual dengan sistem langganan, pesanan dan juga penjualan langsung yang
dilaksanakan oleh anak asuh pada waktu senggang di luar jam -jam sekolah.
Kendala-kendala yang dihadapi pihak panti asuhan p utri adalah teknologi
pembuatan susu kedelai. Pihak pengelola tidak mengetahui bagaimana cara
memproduksi susu kedelai yang baik. Selain itu juga, panti asuhan terkendala pada
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memproduksi susu kedelai. Alokasi dana
panti asuhan masih difokuskan untuk biaya operasional yaitu biaya pendidikan,
papan, sandang, pangan dan pengelolaan yang merupakan kebutuhan primer yang
harus dipenuhi panti asuhan.
Target luaran IbM Panti Asuhan Putri Minimalisasi Ketergantungan
Dukungan Donatur melalui Produksi Susu Kedelai yang diharapkan antara lain: a)
Mitra memiliki wawasan tentang proses pembuatan susu kedelai, b) Mitra bisa
membuat susu kedelai, c)Mitra mempunyai wawasan mengenai teknik
pengemasannya, d) Mitra mampu melakukan pen gemasan produk susu kedelai
dengan baik dan menarik baik dengan bahan pengemas plastik yang telah diberi
label, e) Mitra mampu menyimpan produk susu kedelai secara tepat, f) pemberian
alat produksi susu kedelai meliputi pengiling kedelai, alat pengemas, ch iller susu
kedelai, g) ada 2 mahasiswa yang terlibat aktif dalam program IbM sebagai wahana
untuk belajar bermasyarakat dan menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku
kuliah
Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini
adalah antara lain: (a) Mitra bisa membuat susu kedelai ; (b) Mitra dapat menyimpan
produk susu kedelai dengan baik; (c) mitra mendapatkan hibahkan alat produksi
susu kedelai.
2014-07-02T00:00:00Z