CSR-Hibah Ditlitabmas - IbMKoleksi Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat-Hibah Ditlitabmas-IbMhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/552024-03-29T05:28:24Z2024-03-29T05:28:24ZKelompok Petani Desa Kertosari untuk Meningkatkan Hasil PertanianSumarji, SumarjiHadi, WidyonoDwilaksana, Dedihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/850872018-04-02T00:57:23Z2018-04-02T00:00:00ZKelompok Petani Desa Kertosari untuk Meningkatkan Hasil Pertanian
Sumarji, Sumarji; Hadi, Widyono; Dwilaksana, Dedi
Desa Kertosari merupakan salah satu desa di kabupaten Jember, ditinjau dari jenis tanah termasuk daerah subur sehingga sangat cocok untuk lahan pertanian dan tanaman holtikultura. Dalam melakukan usaha pertanian, petani di desa Kertosari ini membentuk kelompok diantaranya bernama kelompok petani ”TANI MULYO” dan “ SEJAHTERA”. Untuk menambah pengasilan mereka selain bercocok tanam mereka memelihara hewan ternak. Dalam bercocok tanam untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memacu tanaman menggunakan pupuk kimia. Mereka belum menyadari bila tanaman mereka digempur dengan pupuk kimia kesuburan tanahnya akan semakin berkurang. Mereka belum memanfaatkan limbah pertanian dan ternak yaitu jerami dan kotoran ternak untuk pupuk organik Penanganan jerami setelah panen dengan cara dibakar, kotoran ternak ditumpuk di sekitar perkarangan rumah. Sehingga membawa dampak pencemaran lingkungan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang dampak penggunaan pupuk kimia dan organik terhadap tanaman dan kesububuran tanah, dan transfer teknologi pembuatan pupuk organik dari jerami dan kotoran hewan kepada petani.
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan petani adalah : 1) pembuatan peralatan penunjang (mesin) yang digunakan pembuatan pupuk organik yaitu mesin pencacah jerami, 2) pelatihan pembuatan pembuatan pupuk organik dari jerami dan kotoran hewan.
Hasil akhir dari kegiatan program hibah IbM ini adalah sebuah alat pencacah jerami dengan spesifikasi; 1) kapasitas 250 kg/jam, tenaga penggerak motor bensin 6 HP, 2) dimensi keseluruhan alat panjang 50 cm, lebar 50 cm dan tinggi 80 cm, 3) rangka terbuat dari baja siku dengan ukuran 5 cm X 5 cm dan tebal 5 mm, 4) cacahan jerami dan batang jagung yang dihasilkan dengan ukuran panjang 1 – 5 cm. Kelompok Petani ”TANI MULYO” dan “ SEJAHTERA” terampil membuat pupuk organik dari jerami dan kotoran hewan, serta mau mengaplikasikan pupuk organik buatannya untuk tanaman mereka.
2018-04-02T00:00:00ZUSAHA KECIL PENGOLAHAN PERMEN TAPE DI KABUPATEN JEMBERSoekarno, SiswoyoKuswardhani, Nitahttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/850852018-04-02T00:49:35Z2018-04-02T00:00:00ZUSAHA KECIL PENGOLAHAN PERMEN TAPE DI KABUPATEN JEMBER
Soekarno, Siswoyo; Kuswardhani, Nita
Permen tape merupakan jajanan khas kabupaten Jember yang bahan bakunya
berasal dari tape (ubi kayu fermentasi) dan kelapa parut yang di sangrai. Industri
pengolahan permen tape umumnya dikelola oleh para pengrajin rumah tangga yang
tersebar di berbagai pelosok pedesaan. Sebagai mitra dalam kegiatan ini adalah industri
pengolahan permen tape “UD. Walet Jaya” . Permen tape yang dihasilkan oleh “UD.
Walet Jaya” masih tergolong berkualitas rendah, dimana dari sisi rasa, penampilan dan
wilayah pemasaran yang sempit. peralatan yang digunakan dalam pengolahan permen
tape dilakukan secara manual dan tidak hygienis.
Dari permasalahan tersebut yang perlu segera diatasi adalah meningkatkan
kualitas, kapasitas, hygenitas pengolahan permen tape, membuat produk permen tape
yang mempunyai ciri khusus (only one), memperpanjang masa simpan dan memperluas
daerah pemasarannya. Oleh karena itu perlu dicari solusi yang tepat agar produk permen
tape yang dihasilkan berkualitas tinggi, efisien, dan laku pasar. Secara garis besar IPTEK
yang ditawarkan oleh pengusul untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha permen
tape ”UD. Walet jaya” adalah : 1)Merekayasa formulasi adonan permen tape melalui
komposit pati improver dari hasil samping pengolahan MOCAF (tepung ubikayu
fermentasi yang dikembangkan oleh FTP UNEJ) karena dengan penambahan pati
improver 1-2% pada produk permen tape dapat memperbaiki cita rasa dan tekstur permen
tape, 2) Penggunaan peralatan proses pengolahan permen tape yang efisien, higyenis, dan
tepat guna (alat penyangrai kelapa parut), 3) Memperbaiki kemasan produk permen tape,
memproduksi permen tape aneka rasa (rasa : coklat, sirsat, melon, stroberi, dll),
pendampingan pengurusan ijin PIRT , pembukuan sederhana skala UMKM dan
pendampingan perluasan jaringan pemasaran.
Melalui kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) dengan judul: ”IbM Usaha
Kecil Pengolahan Permen Tape di Kabupaten Jember” diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya tenaga kerja wanita dan remaja,
membuka lapangan kerja baru yang pada akhirnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kabupaten Jember dari kontribusi penjualan permen tape aneka rasa kualitas
tinggi.
2018-04-02T00:00:00ZKelompok Masyarakat Desa Temuasri dan Desa Awu-awuMULYADI, SANTOSONURTANTO, DWIhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/850832018-04-02T00:44:09Z2018-04-02T00:00:00ZKelompok Masyarakat Desa Temuasri dan Desa Awu-awu
MULYADI, SANTOSO; NURTANTO, DWI
Pengabdian ini bertujuan untuk membuat mesin pengolah sampah yang strukturnya bisa
dibuat secara mudah dan murah oleh masyarakat, dan dapat dioperasikan secara sederhana,
digerakkan oleh mesin diesel 8 hp. Mesin ini dapat menghancurkan sampah organik sebagai
bahan baku pupuk kompos. Kegiatan ini terbagi dalam 2 kerangka penyelesaian yaitu kerangka
penyelesaian teknis dan penyelesaian nonteknis. Pendekatan Teknis: pendekatan terhadap
masyarakat desa Temuasri dengan menghadirkan suatu metode / mesin untuk mengolah sampah
organik, sehingga penumpukan jumlah sampah dapat dikurangi. Pendekatan Non Teknis:
pendekatan terhadap warga dengan membimbing dan menumbuh kembangkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
Dari akhir kegiatan ini dapat diharapkan bahwa: pembuatan mesin pengolah sampah
dapat meyelesaikan permasalahan utama yang dihadapi oleh kelompok masyarakat Desa
Temuasri kecamatan Sempu Banyuwangi. Pembuatan mesin penghancur sampah organik
dengan sistem rotary ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana waktu yang
telah ditentukan, Permasalahan utama mitra mengenai pengolahan sampah dengan kehadiran
mesin ini diharapkan ketergantungan terhadap Dinas Kebersihan kota Sempu dapat dikurangi
dan tercipta masyarakat swakelola sampah untuk bahan organik. Hasil dari mesin pengolahan
sampah ini berupa sampah organik sebagai bahan baku kompos dengan ukuran 2-3 cm. Hasil
cacahan bahan organik bisa dimanfaatkan pupuk kompos, sehingga memberikan peluang usaha
baru dengan basis industri pupuk pertanian sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat desa Temuasri dan juga menyerap tenaga kerja baru.
2018-04-02T00:00:00ZPRODUSEN KERIPIK SINGKONG DALAM PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SERTA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SINGKONG OLEH KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBERKristiningrum, NiaPratoko, Dwi Kokohttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/850812018-04-02T00:35:05Z2018-04-02T00:00:00ZPRODUSEN KERIPIK SINGKONG DALAM PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SERTA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SINGKONG OLEH KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER
Kristiningrum, Nia; Pratoko, Dwi Koko
Kegiatan IbM ini ditujukan untuk mitra produsen keripik singkong “Bintang Jaya” dan kelompok ibu rumah tangga yang ada di kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Tim pengusul berupaya untuk memberikan solusi dari permasalahan masing-masing mitra. Tujuan dari kegiatan ini yang pertama adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk keripik singkong dari mitra pertama serta membantu meningkatkan pemasaran produknya sehingga omzetnya dapat bertambah. Metode yang digunakan oleh tim pengusul yaitu dengan memberikan pelatihan , transfer alat produksi, membantu proses perijinan ke dinas kesehatan Kabupaten jember, memberikan pelatihan analisa hasil usaha serta membantu pemasarannya baik secara langsung maupun online.
Tujuan kedua dari kegiatan ini yaitu meningkatkan penghasilan kelompok ibu-ibu Rumah tangga di daerah tersebut (mitra ke 2). Kelompok ibu-ibu ini tidak memiliki ide, ketrampilan maupun modal untuk bisa meningkatkan penghasilan rumah tangganya. Oleh karena itu, tim pengusul memberikan solusi dengan cara memberikan pelatihan untuk mengolah limbah kulit singkong dari Mitra pertama menjadi produk makanan yang memiliki nilai jual sehingga dengan modal yang minimal dapat meningkatkan perekonomian keluarganya. Selain pelatihan pembuatan produk dendeng kulit singkong dan nata de casava, tim pengusul juga memberikan pelatihan sampai pada pengemasan, analisa hasil usaha dan membantu hingga ke pemasaran produknya.
Kegiatan ini dapat mengatasi semua permasalahan dari kedua mitra dengan cara mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) yang ada di masyarakat dan juga membuka peluang usaha bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan ketrampilan (membuka UKM baru) sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi, setelah adanya kegiatan ini, penjualan dari keripik singkong mitra menjadi meningkat.
2018-04-02T00:00:00Z