LRR-Hibah FundamentalLaporan Hasil Penelitian Hibah Fundamentalhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/232024-03-28T21:39:15Z2024-03-28T21:39:15ZSTUDI KINETIKA-TERMODINAMIKA KELARUTAN DAN DISOLUSI INTRINSIK KOKRISTAL ATORVASTATINWicaksono, YWisudyaningsih, Bhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/802572017-07-03T04:35:29Z2017-07-03T00:00:00ZSTUDI KINETIKA-TERMODINAMIKA KELARUTAN DAN DISOLUSI INTRINSIK KOKRISTAL ATORVASTATIN
Wicaksono, Y; Wisudyaningsih, B
Atorvastatin termasuk obat BCS kelas II yaitu mempunyai permeabilitasnya besar namun kelarutan kecil sehingga bioavailabilitas peroralnya sangat rendah (sekitar 12%). Kokristal merupakan metode yang dikembangkan untuk memperbaiki kelarutan dan kecepatan disolusi bahan obat. Bahan obat bentuk kokristal dirancang dengan menerapkan prinsip-prinsip molekular, termodinamika dan kinetika untuk membentuk interaksi intermolekular dari bahan penyusunnya. Kelarutan merupakan parameter penting yang dapat mempengaruhi kecepatan disolusi bahan obat sehingga merupakan faktor penting pada proses absorpsi. Namun demikian saat ini masih sedikit publikasi tentang studi termodinamika dan peningkatan kelarutan dari atorvastatin. Tujuan dari penelitian ini adalah skrining pembentukan kokristal atorvastatin berdasarkan sifat termodinamika dan studi kelarutan - kinetika kelarutan kokristal atorvastatin dengan coformer yang berbeda. Penelitian dimulai dengan skrining pembentukan kokristal atorvastatin dengan menggunakan diagram fase padat-cair dan metode kontak panas. Atorvastatin bentuk garam Ca digunakan untuk membentuk kokristal dengan coformer asam suksinat, asam malonat dan isonikotinamida. Diagram fase padat-cair campuran biner atorvastatin Ca-coformer ditentukan dengan metode DSC, sedangkan skrining pembentukan kokristal dengan metode kontak panas dilakukan dengan instrumen mikroskop polarisasi yang dilengkapi papan pemanas. Selanjutnya dilakukan preparasi kokristal atorvastatincoformer dengan metode slow solvent evaporation method dengan pelarut metanol. Karakterisasi yang dilakukan adalah dengan instrument PXRD, DSC, FTIR dan SEM. Evaluasi kelarutan dilakukan dengan metode pengocokan sedangkan kinetika kelarutan kokristal ditentukan dengan uji disolusi pada media air dengan kondisi sink Pada skrining pembentukan kokristal atorvastatin-coformer dengan metode kontak panas terlihat adanya daerah kontak dengan bentuk mikrostruktur baru yang mengindikasikan pembentukan kokristal atorvastatin-coformer. Sedangkan pada diagram fase padat cair atorvastatin-coformer diketahui bahwa diagram fase atorvastatin-coformer mempunyai bentuk tipe W-shape yang mengindikasikan pembentukan
kokristal. Spektra PXRD kokristal atorvastatin -asam suksinat tampak adanya puncak baru pada 2θ 12,7; 12,9 dan 18,2, sedangkan pada kokristal atorvastatin-asam malonat puncak baru pada 2θ 13,1; 18,0 dan kokristal atorvastatinisonikotinamida pada 2θ 8,2; dan 18,3. Puncak baru tersebut menandakan terjadinya fase kristal baru yang berbeda dengan fase kristal atorvastatin Ca dan coformer. Pada scaning DSC tampak titik lebur atorvastatin Ca 159,4 °C (∆H= 35,9 J/g), asam suksinat 188,5 °C (∆H= 328,6 J/g), asam malonat 135,6 °C (∆H=247,1 J/g) dan isonikotinamida 158,0 °C (∆H= 182,1 J/g). Sedangkan kokristal atorvastatin Ca coformer (1:1) mempunyai sifat termodinamika titik lebur dan entalpi yaitu atorvastatin Ca-asam suksinat 205,7 °C (∆H=30,2 J/g), atorvastatin Ca-asam malonat 204,1 °C (∆H=39,2 J/g) dan atorvastatin Ca-isonikotinamida 201,7 °C (∆H=51,3 J/g). Kokristal atorvastatin Ca mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dari bahan penyusunnya. Spektra FTIR kokristal atorvastatin Ca-asam suksinat mengindikasikan adanya interaksi ikatan hidrogen melalui gugus C-N yang ditunjukan adanya pergeseran puncak absorbsi stretching C-N dari 1216 cm-1 menjadi 1223 cm-1. Sedangkan kokristal atorvastatin Ca-asam malonat interaksi terjadi melalui gugus NH aromatis (puncak bergeser dari 3364 cm-1menjadi 3382 cm-1) dan C-N (puncak bergeser dari 1216 cm-1 menjadi 1222 cm-1). Kokristal atorvastatin Ca- isonikotinamida terbentuk melalui adanya interaksi gugus C=O yang ditunjukan oleh pergeseran puncak absorpsi FTIR dari 1651 cm-1menjadi 1648 cm-1 dan gugus C-N oleh pergeseran puncak absorpsi 1216 cm-1 ke 1221 cm-1. Kelarutan atorvastatin Ca di dalam air adalah sebesar 0,166 mg/ml. Sedangkan kelarutan kokristal atorvastatin dengan coformer asam suksinat, asam malonat dan isonikotinamida secara berurutan adalah 0,075; 0,070 dan 0,280 mg/ml. Kelarutan atorvastatin Ca dalam bentuk kokristal dengan asam suksinat dan asam malonat lebih rendah dibandingkan dalam bentuk asli. Sedangkan kokristal atorvastatin Ca dengan isonikotinamida kelarutannya meningkan hampir dua kalinya. Uji kinetika kelarutan menunjukkan bahwa kokristal atorvastatin Ca-asam malonat mempunyai kinetika kelarutan yang relatif sama dengan atorvastatin Ca bentuk asli. Sedangkan kokristal atorvastatin Ca dengan coformer asam suksinat dan isonikotinamida mempunyai kinetika kelarutan yang lebih cepat.
Fakultas Farmasi
Universitas Jember
Jl.Kalimantan 37 Jember
2017-07-03T00:00:00ZANALISIS POTENSI TENAGA ANGIN DI PANTAI PUGER KABUPATEN JEMBER DENGAN METODE WEIBULL UNTUK MENCARI SUMBER ENERGI ALTERNATIFHardianto, TSetiawan, D.K.Supeno, Bhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/802562017-07-03T04:21:06Z2017-07-03T00:00:00ZANALISIS POTENSI TENAGA ANGIN DI PANTAI PUGER KABUPATEN JEMBER DENGAN METODE WEIBULL UNTUK MENCARI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
Hardianto, T; Setiawan, D.K.; Supeno, B
Wilayah Pantai Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember merupakan kawasan wisata namun dalam sehari hari daerah ini kekurangan sumber listrik, mengingat posisi yang berada di pesisir selatan Kabupaten Jember dan berjarak + 20 km dari pusat sehingga sangat beresiko untuk penerangan jalan maupun kebutuhan industri lainnya. Kami mencoba mengadakan penelitian terkait dengan kecepatan angin dengan menggunakan weibull analisys di daerah tersebut. Distribusi Weibull memiliki banyak aplikasi dalam analisis survival dan kehandalan. Selain itu, itu secara luas digunakan untuk variasi model kecepatan angin. Distribusi ini ada dalam dua bentuk utama: parameter-dua, dan tiga-parameter distribusi Weibull (Ziad Hatahet, 2006). Dari sini akan kita peroleh sebuah hipotesa dimana daerah ini cocok atau tidak jika dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin sehingga mampu mensuplai listrik untuk daearah sekitarnya. Uraian di atas, memberikan gambaran bahwa pada dasarnya pada penelitian ini terdapat empat masalah utama yaitu sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah seberapa besar kecepatan dan potensi SDA Angin dengan menggunakan analisis Weibull di daerah pesisir Puger Kabupaten Jember, permasalahan kedua adalah bagaimanakah potensi dan karateristik angin di daerah penelitian, permasalahan ketiga adalah berapa daya listrik yang dihasilkan dengan kecepatan angin yang ada di pesisir Puger menurut analisa Weibull dan permasalahan keempat adalah apakah wilayah penelitian layak untuk pembangkit Listrik tenaga angin?
Fakultas Teknik
Universitas Jember
Jl.Kalimantan 37 Jember
2017-07-03T00:00:00Z‘DAKOCAN’ DALAM WARUNG KOPI SEBAGAI PENARIK BUDAYA „NGOPI” PADA MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER: Pandangan, Sikap dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat di Kabupaten JemberThohirunRirianty, MNafikadini, Ihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/802552017-07-03T04:13:49Z2017-07-03T00:00:00Z‘DAKOCAN’ DALAM WARUNG KOPI SEBAGAI PENARIK BUDAYA „NGOPI” PADA MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER: Pandangan, Sikap dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Jember
Thohirun; Ririanty, M; Nafikadini, I
Warung kopi saat ini banyak yang identik dengan aktivitas mengarah ke hiburan. Karena adanya perempuan-perempuan yang ikut melayani menghidangkan kopi dengan gaya mereka sendiri. Perempuan ini oleh peneliti kemudian disebut sebagai Dakocan atau Pedagang Kopi Cantik akronim dari “Dakocan”: Berawal dari temuan terdapatnya dakocan pada saat maping wilayah tahun pertama penelitian bahwa di Kabupaten Jember dari 31 Kecamatan terdapat 7 wilayah merah yaitu lebih dari sama dengan 5 spot warung kopi yang memiliki Dakocan, 15 wilayah kuning yaitu 1-4 spot warung yang ber „Dakocan‟ dan sisanya hijau yang artinya tidak ditemukan „Dakocan” di warung kopi dalam wilayah kecamatan tersebut. Dimana wilayah merah menjadi sasaran penggalian informasi dalam penelitian ini. Tujuan penelitian tahap ini untuk menganalisis pandangan dan sikap pelaku “Dakocan” terhadap pekerjaan yang dilakukannya, pandangan lingkungan social terhadap keberadaan “Dakocan”, dampak keberadaan „Dakocan‟ terhadap kesehatan baik fiisk dan sosial masayarakat serta merancang model promosi kesehatan yang tepat. Dengan metode kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam baik kepada Dakocan sebagai informan utama, kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, ahli antropologi keswehatan. Teknik observasi dan dokumentasi juga melengkapi penelitian ini. Pada informan utama Dakocan dicari secara snow ball dari keya person yang ditemukan di tahun sebelumnya. Penelitian ini dilakukan sepanjang tahun 2016. Hasilnya adalah pandangan dan sikap pelaku “Dakocan” pekerjaannya di warung kopi baik yang memberikan layanan seks ataupun tidak sebagian besar positif selama mereka tidak mengganggu urusan orang lain. Pandangan lingkungan sosial berkaitan dengan warung kopi yang memiliki “ Dakocan” negatif dan mereka berkeinginan agar ada semacam revitalisasi fungsi warung kopi senatural mungkin. Dampak warung kopi terhadap kesehatan baik bagi pengunjung ataupun dakocan lebih kearah kesehatan sosial. Model yang peneliti tawarkan yaitu PEMITRA dengan model startegi komunikasi kesehatan melalui analisis situasi berpendekatan P-Process.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
Jl.Kalimantan 37 Jember
2017-07-03T00:00:00ZAPLIKASI MODEL FUNDAMENTAL DAN MODEL TEKNIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEXEndhiarto, TNusbantoro, A.Jhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/802542017-06-21T07:25:05Z2017-06-21T00:00:00ZAPLIKASI MODEL FUNDAMENTAL DAN MODEL TEKNIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
Endhiarto, T; Nusbantoro, A.J
Investor would invest on Indonesia Stock Exchange with the aim of gaining abnormal profit according to Islamic syariah. Some theories and studies have conclude that the prevailed Efficient Market Hypothesis (EMH) mean that security analysis was just a useless effort as it would not provide significant abnormal return. The objective of this study were (1) to analyze the EMH theory applied for investment transaction in BEI ( weak or semi strong );(2) to examine the technical analysis in providing significant abnormal return for the investor and (3) to analyze the profitability of fundamental model. Daily and fundamental y data of the stock in Jakarta Islamic Index from 2010 to 2014 were analyzed using descriptive and inferring methods. Runs-test and auto correlation test were employed to examine the EMH, while profit announcement was used to examine semi strong EMH. Trend moving indicators such as moving average and Parabolic Stop was used to test the profitability of technical model, while PER and PBV were used to test the profitability of fundamental model. Results showed that the stock market was not efficient or weak form. However, a test toward either AAR or CAR showed that the stock market was efficient in semi strong. The use of buy and sell signal resulted from the technical and fundamental models of offered positive abnormal return but was not statistically significant.
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
Jl.Kalimantan 37 Jember
2017-06-21T00:00:00Z